Tuhan Pensiun dalam Dinamika Kehidupan??

0

TUHAN PENSIUN DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN?

Oleh : Arif Alfatah As Srageny

(Guru Fisika MA Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta)



Ramadhan hari ketiga kita lanjutkan tentang dinamika gerak benda. Ilmu fisika boleh dikatakan sebagai bagian dari tafsir ayat-ayat kauniyah tentang kebijaksanaan-kebijaksanaan Alloh atas alam semesta. Salah satu konsep mendasar dalam fisika adalah dinamika gerak benda, yang mencakup hukum-hukum Newton dan prinsip sebab-akibat (kausalitas). Menariknya, prinsip-prinsip ini memiliki keselarasan dengan nilai-nilai yang ada di Alqur'an dan hadits, yang menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta berada dalam kendali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.


Hukum ketiga Newton berbunyi bahwa setiap aksi selalu memiliki reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah, hukum ini selaras dengan firman Alloh berikut;

"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarroh, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarroh, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS. Az-Zalzalah: 7-8)


Ayat ini menunjukkan bahwa setiap perbuatan manusia, sekecil apa pun, akan mendapatkan balasan. Jika seseorang meninju/mendorong suatu benda, benda tersebut akan memberikan gaya reaksi dengan besaran yang sama ke arah berlawanan. Dalam kehidupan, perbuatan baik maupun buruk akan kembali kepada pelakunya, sesuai dengan ketetapan Alloh.


Hukum Kausalitas dan Prinsip Ketetapan Alloh

Hukum kausalitas (sebab-akibat) merupakan prinsip utama dalam sains, termasuk dalam dinamika gerak benda. Setiap perubahan dalam gerak benda selalu memiliki penyebab, seperti gaya yang diberikan pada benda akan menyebabkan percepatan sesuai dengan hukum kedua Newton (F = m.a). Dalam Islam, prinsip sebab-akibat juga ditegaskan dalam banyak ayat, misalnya:


"Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." 

(QS. Ibrahim: 7)


Ini menandakan bahwa ada hubungan kausalitas dalam kehidupan manusia. Syukur membawa tambahan nikmat, sementara kufur membawa konsekuensi azab. Tetapi, kausalitas bukanlah hukum mutlak yang berdiri sendiri, melainkan tetap berada di bawah kendali Alloh. Segala sesuatu terjadi bukan hanya karena hukum alam, tetapi karena izin dan kehendak-Nya. Meskipun hukum sebab-akibat berlaku di alam semesta, ada kejadian luar biasa yang tidak mengikuti kausalitas biasa, yaitu mukjizat dan karomah. Mukjizat diberikan kepada para nabi sebagai bukti kenabian, sedangkan karomah diberikan kepada wali-wali Alloh.


Beberapa contoh mukjizat yang “bertentangan” dengan hukum fisika: Mukjizat Nabi Ibrohim yang tidak kepanasan Ketika di bakar (QS. Al Anbiya: 69), Laut Merah terbelah saat Nabi Musa memukulkan tongkatnya (QS. Asy Syu’ara: 63). Nabi Isa mampu menghidupkan orang mati dengan izin Alloh (QS. Al Ma'idah: 110). Nabi Muhammad: Peristiwa Isra' dan Mi'raj yang “menentang” batasan ruang dan waktu. Dalam hadits juga disebutkan tentang keajaiban yang melampaui hukum fisika, seperti kisah batu yang berbicara kepada Rasulullah atau sahabat Nabi bernama Al Ala bin Al Hadrami yang mampu berjalan di atas air atas izin Alloh.


Mukjizat ini menandakan bahwa hukum alam bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan hanya alat yang diciptakan Alloh untuk mengatur dunia. Alloh berkuasa untuk menangguhkan atau mengubah hukum-hukum tersebut kapan saja. 


Maka….

Konsep dalam fisika seperti hukum Newton dan hukum kausalitas menunjukkan keteraturan alam semesta yang telah ditetapkan Alloh. Namun, pengecualian dalam bentuk mukjizat dan karomah menandakan bahwa Alloh tetap mengendalikan segalanya dan tidak pernah "pensiun" dari mengatur ciptaan-Nya, sebagaimana sangkaan sebagian besar saintis barat yang “memensiunkan” Tuhan atas alam semesta.

============================

Ngabuburit Tadabur Ayat Semesta

Dari Tepian Lembah Ngosit Barat Laut Jogja

Sabtu Pahing, 3 Ramadhan 1446 H  - 3 Maret 2025 M

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)