Hijrah dan Konsep Kinematika
Oleh : Arif Alfatah As Srageny
(Guru Fisika MA Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta)
Ramadhan kedua kita melanjutkan ke bahasan kinematika gerak benda. Dalam kehidupan, perubahan adalah sebuah keniscayaan “pasti” terjadi. Islam mengajarkan bahwa hijrah atau perpindahan adalah bagian dari proses menuju perubahan perbaikan diri. Menariknya, konsep perpindahan ini juga memiliki kesamaan dalam fisika, khususnya dalam kajian gerak benda (kinematika). Dengan memahami hubungan kesejajaran antara ilmu sains dan wahyu, kita dapat melihat kebesaran Alloh yang mengatur alam semesta dengan hukum-hukum yang begitu harmonis. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
"…Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…" (QS. Ar Ra’d: 11)
Tadabur ayat ini bolehlah kita ambil faedah bahwa perubahan tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi harus diawali dengan usaha dari diri sendiri. Dalam fisika, ini mirip dengan konsep percepatan, yaitu perubahan kecepatan terhadap waktu. Jika seseorang ingin berpindah dari keadaan stagnan ke keadaan yang lebih baik, maka harus ada gaya yang bekerja untuk mendorong perubahan tersebut, alias mengalami percepatan.
Perubahan dalam hidup (hijrah spiritual) membutuhkan usaha dan percepatan. Tanpa gaya yang cukup, seseorang bisa tetap dalam kondisi yang sama (diam) tanpa perubahan berarti. Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
"Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Alloh." (HR. Bukhari & Muslim)
Hijrah dalam Islam bukan hanya berarti perpindahan tempat secara fisik, tetapi juga perubahan menuju keadaan yang lebih baik. Ini serupa dengan konsep perpindahan dalam fisika, di mana perpindahan adalah perubahan posisi dari satu titik ke titik lain dalam lintasan tertentu. Jika seseorang hanya bergerak tanpa arah yang jelas, ia mungkin menempuh jarak yang jauh, tetapi perpindahannya tetap nol. Ini mengingatkan kita bahwa hijrah yang sebenarnya bukan hanya sekadar bergerak, tetapi harus memiliki arah dan tujuan yang jelas.
Tercepat dan Terlambat
Cahaya adalah entitas tercepat dalam fisika, dengan kecepatan sekitar 299.792.458 m/s di ruang hampa. Dalam Alqur'an, cahaya sering dikaitkan dengan ilmu dan wahyu, seperti dalam QS. An Nur: 35. Malaikat disebut dalam Alqur’an sebagai makhluk yang sangat cepat dalam menjalankan tugasnya. Dalam QS. Al Ma'arij: 4, disebutkan bahwa para malaikat dapat naik ke langit dalam waktu yang bagi manusia setara dengan 50.000 tahun.
Siput Laut adalah salah satu makhluk paling lambat di Bumi, hanya bergerak sekitar 1 mm/s. Ini menunjukkan bahwa ada entitas yang hampir tidak mengalami perubahan atau perpindahan yang berarti. Lubang Hitam (Black Hole) adalah objek paling ekstrem di alam semesta, hingga cahaya pun tidak bisa lolos dari gravitasi lubang hitam, membuatnya menjadi entitas yang secara teknis "tidak bergerak" karena tidak ada cahaya yang bisa mengonfirmasi pergerakannya.
Dari perbandingan ini, kita belajar bahwa dalam kehidupan, kita bisa memilih untuk bergerak cepat menuju perubahan atau stagnan dalam keadaan yang sama. Islam mendorong umatnya untuk berhijrah menuju kondisi yang lebih baik, sebagaimana malaikat bergerak cepat dalam melaksanakan perintah Alloh.
Dalam hidup, kita dapat memilih untuk menjadi seperti cahaya yang bergerak cepat menuju ilmu dan kebaikan atau seperti siput, yang tetap berjalan tetapi sangat lambat dalam mencapai perubahan. Yang lebih “buruk”, kita bisa menjadi seperti lubang hitam, yang justru menahan perubahan dan menarik segala sesuatu tanpa menghasilkan pergerakan yang berarti. Konsep hijrah dalam Islam sangat selaras dengan prinsip perpindahan dalam fisika. Baik dalam konteks spiritual maupun ilmiah, perubahan dan perpindahan membutuhkan usaha, arah, dan percepatan.
Maka….
Sebagaimana firman Alloh dalam QS. Ar Ra’d: 11, bahwa perubahan tidak akan datang jika kita tidak mengusahakannya terlebih dahulu. Oleh karena itu, hijrah harus dilakukan dengan niat yang jelas dan usaha yang sungguh-sungguh, sebagaimana dalam hukum fisika, di mana perubahan hanya terjadi jika ada gaya yang bekerja. Semoga kita semua menjadi bagian dari orang-orang yang terus bergerak menuju perubahan yang lebih baik.
============================
Ngabuburit di Samurai Class Ramadhan
Dari Jalan Kabupaten Jogja - Infini Space Dojo Samurai Akademi
Sabtu Pahing, 2 Ramadhan 1446 H - 2 Maret 2025 M