Fenomena petir sering menjadi salah satu materi yang cukup kompleks dalam pembelajaran Fisika, terutama terkait mekanisme terbentuknya muatan listrik di atmosfer dan pelepasan energi listrik yang besar. Alat praktikum ini dirancang untuk membantu guru dan siswa memahami konsep dasar fenomena petir, seperti perbedaan potensial, pembentukan medan listrik, dan pelepasan muatan dalam bentuk kilatan cahaya.
Kaprodi Pendidikan Fisika UAD, Eko Nursulistiyo, menjelaskan fungsi dan cara kerja alat tersebut secara rinci. “Alat ini dirancang untuk mensimulasikan pembentukan petir dalam skala kecil. Dengan alat ini, siswa dapat melihat langsung bagaimana perbedaan potensial yang besar dapat menghasilkan percikan listrik, mirip dengan fenomena petir di alam,” jelas Eko. Ia juga menambahkan bahwa penggunaan alat ini tidak hanya untuk mempermudah pemahaman konsep, tetapi juga untuk membangkitkan minat siswa dalam mempelajari Fisika.
Diskusi tentang alat praktikum ini merupakan bagian dari program kerja sama antara MGMP Fisika MA DIY dan Prodi Pendidikan Fisika UAD. Selain memberikan wawasan baru kepada guru, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjajaki kemungkinan pemanfaatan laboratorium UAD sebagai sarana praktikum bagi siswa madrasah.
Melalui kegiatan ini, diharapkan guru-guru Fisika dapat memperkaya metode pengajaran mereka dengan pendekatan yang lebih praktis dan interaktif. Pengetahuan tentang alat-alat modern seperti simulator petir ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Fisika di madrasah, sekaligus menginspirasi siswa untuk lebih mendalami ilmu Fisika.