Belajar Gelombang Bunyi melalui Konten Media Sosial

0

 


Belajar Gelombang Bunyi melalui Konten Media Sosial

Oleh . Istiqomah

Gelombang bunyi merupakan salah satu materi dari mata pelajaran fisika. Dimana fisika bagi sebagian besar orang merupakan salah satu mata pelajaran yang tergolong sulit. Padahal sesungguhnya bunyi adalah sesuatu materi yang selalu digunakan dalam kehidupan manusia. Untuk itu penulis merasa perlu untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan menggunakan media yang dekat dengan anak-anak.


Penulis mengambil inisiatif untuk menggunakan gadged atau Hp sebagai media pembelajaran. Memang tidak secara langsung menggunakan Hp namun menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada pada alat tersebut. Anak diberi kesempatan menggunakan hp untuk menjadikan media yang dapat membantu mendapatkan informasi maupun menyampaikan informasi tentang materi bunyi.


Pada era globalisasi ini, sebagian besar siswa sangat memahami berbagai fasilitas yang disediakan oleh hp android maupun apel. Bahkan sudah menjadi trend siswa membuat konten-konten menarik untuk membagikan informasi tentang berbagai hal baik yang berhubungan dengan kegiatan yang sedang dilakukan, perasaan,yang sedang dialami maupun berbagai hal dalam hidupnya yang dikemas dengan menarik melalui konten Youtube, tiktok, reel, dll.


Melihat realita tersebut penulis memanfaatkanya kesempatan ini untuk mempermudah proses pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk membuat konten-konten menarik yang berhubungan  dengan materi gelombang bunyi. Siswa boleh membuat video presentasi , membuat film pendek di Youtube, membuat konten tiktok dll.


Adapun langkah-langkah pembelajarannya antara lain dimulai dengan menentukan tema, kemudian siswa membentuk kelompok sesuai dengan tema yang diinginkan. Setelah itu guru memberikan peta konsep dan cakupan materi yang dibahas pada materi gelombang bunyi. Memberikan gambaran hal-hal yang berhubungan dengan materi yang terjadi dilingkungan sekitar serta sumber-sumber belajar yang dapat menambah wawasan tentang materi sesuai tema yang mereka pilih.


Prinsipnya siswa boleh berkreativitas dalam menuangkan hasil belajar memahami materi sesuai dengan tema yang mereka pilih. Misalnya untuk tema klasifikasi dan karakteristik gelombang bunyi siswa boleh mengambil video dari internet, digabungkan dengan kejadian-kejadian yang kemudian dibahas dalam diskusi kelompok yang dikemas dalam bentuk film pendek. Ada juga yang membuat video pembelajaran dalam bentuk presentasi ppt, ada juga yang membuat konten di tiktok tentang manfaat gelombang bunyi dengan disisipi video cara kerja dan hasil pengamatan menggunakan USG yang diambil dari internet.


Pada pertemuan pertama setelah semua siswa menentukan tema dan kelompok, maka langsung bekerja secara berkelompok dengan membuat skrip atau naskah. Masing-masing siswa bekerja mencari materi dari berbagai sumber sesuai dengan acuan yang diberikan, berlatih mempresentasikan materi. Pada pertemuan ini guru mendampingi serta membetulkan jika ada materi yang kurang tepat atau masih belum sesuai dengan materi gelombang bunyi. Pada pertemuan berikutnya mendokumentasikan presentasi dalam bentuk video pembelajaran, video presentasi, film pendek maupun bentuk presentasi yang lain.


Pada pertemuan ketiga siswa sudah mempresentasikan hasil kerja kelompok. Semua karya  dikumpulkan melalui wa, baik yang berbentuk rekaman video, link youtube maupun link google drive. Semua hasil presentasi dibahas di kelas pada pertemuan keempat. Guru melakukan konfirmasi hasil pembelajaran serta evaluasi secara lisan tentang materi gelombang bunyi.


Untuk materi klasifikasi dan karakteistik gelombang bunyi siswa berdiskusi dengan  teman-temannya mengenai jenis-jenis bunyi serta karakteristiknya. Kemudian siswa menambah keterangan dengan menambahkan cuplikan contoh klasifikasi dan karakteristik gelombang bunyi.. Materi dibuat dalam bentuk film pendek. Semua siswa dalam kelompok itu ikut terlibat secara langsung baik sebagai pemeran, narrator, koreografer, editing, dll. Untuk karakteistik gelombang bunyi ditunjukkan juga peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan adanya gejala gelombang bunyi.


Untuk materi penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari siswa dapat membuat cuplikan peristiwa seorang dokter yang menggunakan alat USG untuk memeriksa kondisi janin dalam kandungan, maupun untuk melihat kondisi organ dalam manusia di ruang Radiologi. Ada juga cuplikan alat untuk mengukur kedalaman laut menggunakan sonar. Disini anak mendapat pengalaman mencari sumber sendiri tentang alat tersebut. Sehingga anak dapat menjelaskan cara kerja alat dengan lebih percaya diri. Karena dia berulang-ulang membaca dan mempelajari cara kerja alat tersebut agar telihat meyakinkan dan tidak ada kekeliruan saat ada didepan kamera.


Untuk materi yang bersifat matematis atau berisi rumus-rumus terutama untuk mancari cepat rambat gelombang bunyi, frekuensi pengamat pada efek Doppler, serta intensitas dan taraf intensitas bunyi siswa memilih menampilkan presentasi berupa ppt dalam bentuk video. Siswa menjelaskan PPT materi sekaligus contoh soal dan pembahasannya. Kebetulan kelompok ini anggotanya beberapa siswa yang memang agak pemalu sehingga tidak begitu banyak ekspresi yang ditampilkan. Kebetulan yang kelihatan hanya badan bagian atas dan siswa tidak perlu berdiri. Namun presentasi mereka juga cukup bagus. Satu persatu anggota menjelaskan teori-teori atau rumus yang ditampilkan pada PPT. semua anggota tampil untuk mempresentasikan materi. Seperti terlihat pada beberapa gambar di bawah ini.

Contoh karya siswa yang berupa video hasil presentasi siswa melalui akun Youtube, dan tiktok berbentuk diskusi, presentasi ppt dan flm pendek.

Ternyata pembelajaran dengan menggunakan metode ini sangat menarik bagi siswa. Hal terbukti dengan melihat hasil karya siswa yang sungguh luar biasa. Berbeda dengan saat pembelajaran di kelas. Siswa dapat menunjukkan potensi yang terpendam dalam diri mereka. Mereka tampil percaya diri dalam mempresentasikan materi baik melalui penjelasan ppt, film pendek atau diskusi singkat bersama kelompoknya dengan dibumbui dialog-dialog ringan sehingga terkesan tidak membosankan. Siswa juga dapat berimprovisasi dalam menyampaikan misi untuk menjelaskan materi yang sudah dipilihnya.


Dari hasil evaluasi diperoleh hasil yang cukup menggembirakan. Aktivitas siswa ratarata tiap kelas meningkat dari 50 % menjadi 98% dari pembelajaraan biasa yang menggunakan media di kelas dan diskusi kelompok. Contoh untuk kelas 11 MIPA 1 dari 29 siswa tinggal 2 orang siswa yang masih belum bisa aktif dalam kegiatan kelompok. Hal ini telihat dari hasil rekaman yang menunjukkan aktivitas tiap-tiap kelompok. Minat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran juga meningkat terlihat dari antusiasme mereka untuk membuat konten yang dapat menarik follower. Selain itu mereka juga dapat belajar sambil berkreasi menuangkan ide atau gagasan serta dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki dibidang seni dan koreografi.


Selain adanya peningkatan aktivitas belajar siswa, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan konten-konten di media social tersebut juga dapat mengubah image siswa bahwa belajar fisika menyenangkan. Siswa juga mendapat pelajaran bahwa media social dapat  membantu siswa dalam mempermudah proses pembelajaran, dapat meningkatkan kreativitas belajar, serta dapat menggali potensi yang dimilikinya. Orang tua juga merasa senang karena anaknya dapat memanfaatkan gadged untuk kegiatan yang positif, yang memberikan manfaat untuk masa depan mereka. Bagi guru pengalaman ini dapat juga bermanfaat untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


Namun setiap metode pembelajaran pasti ada kelebihan dan juga kelemahan. Metode  ini lebih cocok digunakan untuk pembelajaran materi yang bersifat konsep dan penerapan langsung dalam berbagai peristiwa di sekitar kita. Artinya bersifat definisi maupun penerapan teori atau hokum-hukum fisika yang bersifat praktis. Metode tidak cocok untuk pembelajaran yang bertujuan untuk memperdalam prinsip, teori, hokum-hukum  maupun rumus yang bersifat matematis.


Namun setidaknya dengan menggunakan metode pembuatan konten di media social dapat menjadi alternative pembelajaran sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Semoga pengalaman yang dialami penulis dapat menambah wawasan dan menjadi motivasi untuk mengembangkan inovasi dalam proses pembelajaran.


Sumber:

https://www.guruinovatif.id/@fardanm25/menggunakan-media-sosial-instagram- sebagai-sarana-pembelajaran-siswa- sma

Muhammad Nuhman Mahfud1, Aprilya Wulansari2, Penggunaan Gadget Untuk Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif, Seminar Nasional Pendidikan Akuntansi,  Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018

Abdulloh Abdulloh1, Mochammad Zakki Fahmi2, Imam Siswanto3, Penggunaan Media Sosial  (Yuotube) sebagai Media Inovatif dalam pembelajaran di Madrasah, Gresik, Jurnal ABDI, Vol 5 no.1 Juni 2019 hal 33-37 P-ISSN : 2460-5514, e-ISSN : 2502-6518.

  


 *
Penulis kelahiran Sleman 11 November ini sebagai salah satu pengajar di MAN 5 sleman. Menulis menjadi hobi barunya setelah belajar menulis selama masa COVID-19. Lebih dari 20 buku antologi pernah dikutinya. Impiannya dapat membuat buku solo. Menulis sebagai media untuk menyampaikan gagasan atau pelajaran bagi diri sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)