Berjuang di Tengah Pandemi

0

 Berjuang di Tengah Pandemi

Ida Puspita

 

Pembelajaran jarak jauh menjadi keharusan manakala diterapkan stay at home. Untuk memutus rantai penyebaran pandemi Corona, semua bekerja dari rumah. Komunitas di sekolah setingkat SLTA, jumlahnya tidak sedikit. Di awal tahun 2020, berjumlah 9,69 juta belum lagi ditambah guru dan pegawai. Terjadi interaksi setiap hari dalam komunitas ini. Diperlukan langkah langkah pencegahan penyebaran Covid-19 untuk menyelamatkan berjuta - juta jiwa di komunitas ini.

Peristiwa pandemi berskala dunia belum pernah diperhitungkan sebelumnya. Proses pembelajaran selama ini dilakukan dengan tatap muka. Setiap guru harus dapat memenuhi 24 jam tatap muka setiap minggunya dengan siswa. Bahkan pembelajaran dimulai dari pagi hari sampai sore hari baik pembelajaran intrakurikuler ataupun ekstrakurikuler. Tentunya akan ditemui banyak kendala dengan pemberlakuan pembelajaran jarak jauh dan work from home untuk guru dan pegawai dalam penanganan wabah Corona.

Untuk sekolah di pedesaan akan menjadi permasalahan tersendiri pemberlakuan pembelajaran jarak jauh. Masih banyak guru yang belum menguasai Teknologi Informasi dengan baik. Akses internet yang merupakan faktor penting dalam daring, menambah permasalahan yang harus dicarikan solusinya dengan segera.

Guru dituntut belajar dengan cepat dan sesegera mungkin menguasai teknologi informasi, penentu kesuksessan daring. Guru dituntut kretifitasnya, dan selalu berinovasi agar siswa tetap tertarik dan antusias selama pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan tanpa mengurangi kualitasnya, butuh strategi tersendiri. Dalam mempersiapkan bahan ajar butuh waktu yang lebih lama dan pemikiran yang kompleks.

Salah satu imunitas dimiliki jika kondisi tubuh tidak dalam mengalami stress. Pembelajaran menyenangkan menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk dapat mewujudkannya. Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dalam jangka waktu cukup lama akan sampai pada titik jenuh jika tidak diasasati dengan berbagai strategi.

uru sebagai pelaku utama penerapan pembelaran jarak jauh perlu menempuh langkah-langkah strategis agar sukses. Tidak mudah untuk melakukannya. Selain guru, banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Siswa, orang tua, lingkungan, sekolah/masrasah, juga pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang membuat regulasi.

Membangun Sinergitas

Siswa, guru, orang tua, pihak sekolah/madrasah dituntut bersinergi, bekerja sama, demi suksesnya tujuan pembelajaran. Jadwal yang diatur agar tidak membebani siswa, bentuk tugas, model pembelajaran yang bervariasi. Orang tua semestinya dapat mendampingi anaknya dengan baik. Siswa sebagai pelaku utama harus pro aktif agar lebih mudah memahami materi yang diberikan tidak dengan cara tatap muka di kelas.

Pihak madrasah sebagai tempat berinteraksi setiap hari, segera melakukan sterilisasi dengan desinfektan ke seluruh ruangan, media, sarana prasarana, peralatan, area secara menyeluruh. Sosialisasi tentang SOP wajib secara disiplin diterapkan, dan dipatuhi setiap warganya.

Kondisi tidak menentu dengan wabah yang melanda tentu sangat berpengaruh pada ketercapaian pembelajaran. Apalagi madrasah di luar daerah yang memiliki akses sangat terbatas untuk sinyal internet. Tanpa sinyal internet, pembelajaran jarak jauh tidak dapat dilaksanakan.

Sangat penting guru dapat membangun sinergitas dengan siswa, orang tua, wali kelas dan pihak sekolah/madrasah untuk dapat memperoleh efektivitas dan keberhasilan pembelajaan jarak jauh. Bekerja sama dengan wali kelas untuk mendapatkan gambaran umum rata-rata kondisi latar belakang siswa di kelas yang kita ajar. Dengan mengetahui rata-rata latar belakang kondisi siswa di rumah, maka pemilihan metode, model, ataupun pendekatan pembelajaran yang dilakukan lebih tepat.

Guru dituntut untuk dapat bersinergi dengan teman guru yang lain dan pihak sekolah/madrasah. Guru selayaknya dapat memahami dan bekerjasama atas pengaturan jadwal ulang, pengaturan pembelajaran online, berkoordinasi kontinyu segenap civitas akademika sekolah/madrasah.

Guru selayaknya bekerja sama dengan wali kelas untuk berkoordinasi dengan siswa dan orang tua siswa agar pembelajaran online berjalan lancar. Pentingnya megorganisir kelas. Dalam mengorganisir kelas akan efektif melalui wali kelas. Wali kelas dapat melakukan pendataan nomor telepon, alamat email jika diperlukan, lalu lintas tugas dan berbagai hal yang disampaikan guru pada siswa, mendampingi selama pembelajaran, memantau kehadiran dan keaktifan siswa, memantau nilai, memantau kesehatan, dan berbagai hal yng berkaitan dengan daring.

Kehadiran Bimbingan Konseling diperlukan jika ada siswa ataupun orang tua yang ingin berkonsultasi ataupun berdasarkan analisis kebutuhan. Bimbingan konseling dilakukan melalui media online dalam rangka mendampingi siswa dalam menghadapi wabah, dan melaksanakan pembelajaran online. Adanya pendampingan dari wali kelas dan BK secara online, akan meminimalisir kesulitan yang dihadapi siswa.

Sinergitas juga perlu dilakukan guru terhadap orang tua siswa, nntuk mencapai hasil maksimal. Perlu bekerja sama dengan Bimbingan Konseling dan Walikelas untuk dapat memahami karakter siswa, latar belakang keluarga, sehingga memudahkan pemetaan, pengorganisasian kelas, efektivitas komunikasi.

Latar belakang keluarga yang beragam merupakan salah satu kendala. Banyak siswa yang kurang mampu, syarat terlaksananya daring jika ada kuota internet. Keterbatasan kuota internet juga merupakan kendala yang harus dicari solusinya.

Keterbatasan kemampuan orang tua mendampingi putra-putrinya saat pembelajaran jarak jauhpun, merupakan kendala yang lain. Perlunya komunikasi aktif antara guru dengan orang tua siswa melalui group yang dibentuk wali kelas.

Penanaman karakter di keluarga inti sangat tepat waktunya, dimana orang tua dapat memberikan perhatian penuh, mendampingi, memperbaiki pola asuh yang belum tepat. Saatnya keluarga menjadi dekat satu sama lain, peluang yang langka saat belum dilanda pandemi.

Pentingnya guru secara rutin memberikan laporan tentang pelaksanaan pembelajran online, berkoordinasi terus menerus dengan pihak sekolah/madrasah, sehingga jika ada kesulitan akan dicarikan solusinya.

Sinergitas yang harmonis diperlukan untuk kesuksessan Pembelajaran Jarak Jauh.

Persiapan Guru

Pembelajaran jarak jauh menuntut guru untuk segera melek teknologi informasi. Guru harus mau terus belajar, mengupgrade wawasan dan pengetahuan, agar dapat mengikuti perkembangan jaman.

Sebelum memulai pembelajaran jarak jauh guru butuh persiapan sehingga saat dilaksanakannya pembelajaran jarak jauh, dapat berjalan lancar setelah pemetaan kendala dan solusinya.

Setelah pemetaan kendala, latar belakang orang tua siswa, guru memilih media berbasis online yang paling familiar, yang dapat diikuti secara aktif oleh seluruh siswa.

Pada masa pandemi pentingnya guru membekali siswa dengan ketrampilan hidup yang dimerger dalam proses pembelajaran. Bersama orang tua yang mendampingi belajar siswa di rumah dipilih strategi pembelajaran yang sekaligus penguatan karakter siswa.

Dalam mempersiapkan pembelajarannya, sangat penting guru memperhitungkan kondisi heterogen latar belakang orang tua. Dipilih pendekatan yang bisa diakses oleh semua siswa dan tugas yang diberikan dapat diselesaikan semua siswa walaupun dengan kondisi yang berbeda-beda. Memahami cara belajar siswa, pengetahuannnya, ketrampilannya, kebiasaannya, minat siswa, kekuatan dan tantangan mereka.

Guru seyogyanya dapat memetakan siswa yang dapat dengan mudah memahami secara mandiri dan siswa yang masih butuh banyak bantuan. Untuk siswa yang terbiasa mandiri tidak akan banyak menemui kesulitan tetapi untuk siswa yang masih butuh banyak bantuan akan banyak menemui kesulitan apalagi orang tua yang mendampingi tidak dapat dijadikan tempat bertanya. Hal ini akan menimbulkan stress bagi siswa yang bersangkutan.

Guru dalam penilaiannya dikarenakan kondisi yang tidak normal seperti biasanya, maka disiapkan penilaian yang lebih humanis. Tidak menimbulkan stres pada diri siswa, tetapi tujuan pembelajaran tercapai.

Guru membuat panduan belajar yang jelas saat pembelajaran jaran jauh. Dengan memetakan latar belakang keluarga dan kemampuan siswa, guru dapat memastikan bahwa hasil yang dicapai sesuai dengan harapan, selaras dengan sumber daya dan alat apa yang dimiliki.

Peran orang tua, keluarga siswa dalam mendampingi pembelajaran jarak jauh sangat menentukan lancar atau tidak proses pelaksanaanya. Guru harus telaten dalam memberikan dukungan, motivasi kepada orang tua atau wali siswa. Melakukan komunikasi aktif, rutin memberi umpan balik.

Merancang waktu efektif pelaksanaan, tidak harus full seperti pembelajaran normal, dengan berkoordinasi dengan kurikulum, teman guru yang lain yang mengajar di kelas yang sama, berkoordinasi dengan wali kelas, orang tua atau wali siswa.

Merancang cara penyelesaian tugas yang diberikan guru pada siswa. Dengan tugas tidak terstrukstrur divariasikan, tidak akan menjadi beban tersendiri pada siswa.  Mempertimbangkan segala hal yang pada awal dulu telah dipetakan.

Guru memastikan sumber belajar yang dapat dengan mudah diakses siswa. Jika sumber belajar melibatkan kuota internet, guru menelisik sumber belajar yang diupload di internet tidak menguras kuota. Sumber belajar dapat diakses saat offline dan tidak membebani kuota internet.

Guru sosok terdepan dalam kesuksesan pembelajaran dalam situasi dan kondisi apapun. Profesi mulia yang bisa mengantarkan selamat dunia dan akherat jika dilakukan dengan ikhlas, amanah dan akan membawa manfaat serta mendatangkan keberkahan.


Penulis

Dra. Ida Puspita, M.Pd.Si, sebagai guru fisika di MAN 2 Yogyakarta. Memiliki motto, : Dalam pengabdian, Jangan pernah bertanya apa yang akan saya dapatkan tetapi selalu tanyakan, apa yang telah aku lakukan.

FB : Ida Puspita

IG : idapuspita_wiranto


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)