PESONA FISIKA

0

 PESONA  FISIKA

Mardiastuti


Pertemuan di kelas siang itu sangat menantang bagi Arsyad, karena selama ini apabila jam ke 5,6  di hari Senin pasti sudah menghilang dari tempat duduknya. Entah kenapa siang itu dengan tenangnya dan serius duduk menunggu jam pelajaran fisika yang kebetulan juga entah kenapa ibu Astuti belum datang juga. Karena kebisaan beliau datang lebih awal sambil melihat kami di kelas istirahat makan–makan dan beliau pun juga ikut istirahat sambil ngobrol dengan kami menanyakan ada kesulitan tidak dengan fisika.

             Kira-kira lebih lima belas menit dari biasanya ibunya masuk dan menyapa kami dengan senyum cerianya. Salam hangat beliau ucapkan, Assalamualaikum wr.wb, anak-anakku sholeh dan sholehah, terutama siang ini yg tersoleh Arsyad, Ibu sangat bahagia ada dirimu Arsyad.”

             Sorak-sorai gemuruh kelas kita langsung siang itu,”Siang juga ibuku cantik dan baik hati.” Begitulah sapaan kami setiap ketemu Ibu Astuti.

             Ibu kita jadikah ulangan sekarang ini?”

             Belum sempat ibunya menjawab,tiba-tiba Arsyad maju kedepan. Maaf temen-temen saya minta waktunya sebentar saja ya, bolehkah Bu Astuti,kata Arsyad.

             Silakan pakai waktunya sesuai yang kamu inginkan asal bermanfaat buat kelas kita terutama dirimu yang nilai fisikanya wajib remidil. Ketawalah anak-anak semua, saya sebagai gurunya pun tidak menduga mau apa anak ini, yang tidak seperti biasanya.

             Ibu, maafkanlah saya karena selama ini saya sudah semaunya sendiri bahkan berani melawan Ibu dan sering membolos saat fisika, tetapi Ibu tetap menyapa saya dengan baik dan tidak  pernah marah, bahkan dengan waktu Ibu yang sedikit di saat sore hari, Ibu sempatkan ke rumah saya.  Saya sadar setelah Ibu kembali sore kemarin, saya mau minta maaf setulus-tulusnya dan tidak akan mengulanginya lagi, saya akan buktikan siang ini bahwa saya bisa fisika, saya terpesona dengan fisika, saya suka fisika, Bu.

             Hening sejenak kelas saat selesai Arsyad berbicara, saya pun sempat kaget dan terharu, karena tanpa disengaja sore kemarin saya singgah ke rumah Arsyad, ada apa anak ini, kok sering membolos, ada apa dengan keadaannya di rumah. Ini saya pemikiran saya.

             Alhamdullilah Arsyad, doa Ibu selalu untuk kalian anak-anakku karena di sini Ibu yang dipunya ya hanya kalian, teman-teman guru dan tetangga selain anak-anak kandung ibu.  Semoga dengan kalian suka dengan Ibu maka akan suka juga dengan fisika dan lebih mudah mempelajari dan memahami fisika yang memang diperlukan dasar matematika yang wajib bisa. Insyaallah kalau ada kesulitan silakan tanya saat Ibu longgar atau datang ke rumah.”

             Kebanggan seorang guru khususnya guru fisika yang sangat tidak disukai oleh anak-anak yang kurang paham matematikanya sehingga kesulitan mempelajari fisika. Kita wajib sabar dan tekun membimbing mereka. Mungkin karena usia sudah tua ya, kesabaran saya lebih ke anak-anak daripada dulu saat masih muda, saat masih awal-awal jadi PNS, alumni selalu bilang, “Eeeh Ibu ngeri deh kalau ulangan, gerak dikit saja sudah dicurigai.“ 

Ketawa saya kalau sudah ketemu alumni, ternyata itulah yang diingat, bukan kebaikannya.  Maka dengan seringnya dikritik saat ketemu anak-anak pola mengajar dan pola pendekatan ke anak lebih saya utamakan, saya tidak mau fisika adalah momok, fisika adalah susah, tetapi fisika adalah enak, nyaman senyaman makan bakso, makan sanggar.

Begitulah dari berpuluh-puluh tahun menjadi guru fisika, semakin lama semakin memahami harus pendekatan yang seperti apa yang bisa membuat anak-anak menyukai fisika, jatuh cinta fisika bahkan terpesona dengan fisika.

            Inilah salah satu sekelumit cerita pengalaman yang berkesan selama menjadi guru fisika. Selalu saya bilang,Cintailah guru fisikanya pasti nantinya juga akan mencintai pelajaran fisika.

             Dan dengan kesabaran,tanpa emosi yang berlebihan apabila menghadapi anak-anak yang luar bisa dikelas saat jam fisika. Insyaallah mata pelajaran fisika akan menjadi kesukaan anak-anak nantinya.

 

Penulis:

Inilah sekilas, sekelumit cerita tulisan saya tentang:  PESONA FISIKA. Dra. Mardiastuti, adalah seorang wanita kelahiran Yogyakarta pada tanggal 20 Maret 1967. Alhamdullilah mulai 2 Januari 2020 bisa mengabdikan diri di tanah kelahiran Yogyakarta, walau dengan lika-liku yang sangat menantang dan menawan bagi saya. Karier menjadi guru sudah saya mulai sejak Januari 1990, saat masih berstatus mahasiswa fisika IKIP Negeri Yogyakarta, yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan UNY. Awal mengajar menjadi guru honor di STM Perindustrian Yogyakarta, dimana ini adalah sekolah saya sewaktu SMA, selama 2 tahun. Lalu setelah lulus kuliah tahun 1992, saya lepaskan dan mencoba mengajar di bimbingan belajar saja selama satu tahun. Tahun 1993, bulan April, saya pun merantau ke Samarinda untuk mengejar cita-cita saya sebagai PNS dan tentunya ketemu dengan tunangan saya yang akhirnya menjadi bapak dari 3 orang jagoan saya.  Tempat mengajar yang kedua adalah di Samarinda, yaitu di SMA Kesatuan Samarinda, selama hampir 2 tahun. Pada bulan Agustur 1993 ada pengumuman penerimaan CPNS, itulah awal mula akhirnya saya jadi PNS di lingkungan Kemenag Kaltim selama hampir 25 tahun mengabdi di Kemenag Kaltim, satu tahun di MTs N Balikpapan, kemudian mengajukan mutasi ke MAN 2 Samarinda sampai 23 Desember 2019. Dengan lika-liku Pegawai di Lingkungan Kemenag Kalimantan Timur, khususnya di MAN 2 Samarinda sebagai guru fisika dan guru pembimbing anak-anak untuk persiapan Olympiade maupun KSM tingkat Nasional.

       

            Selama hampir kurang lebih 25 tahun merantau di Samarinda dan setia mengabdi di MAN 2 Samarinda yang mempunyai cerita sangat menarik dan dramatis. Suatu saat kalau ada waktu bisa bikin cerita tulisan lika-liku selama 25 tahun di Kalimantan Timur, khususnya Samarinda.

             Dari datang masih status gadis, sampai punya suami dan beranak tiga, hingga status wonder women selama hampir 5 tahun. Kemudian setelah mutasi di Yogyakarta, baru 3 bulan sudah dapat rejeki dipinang beliau seorang duda ganteng yang sekarang ini dan seterusnya sampai akhir hayat saya sebagai suami dan bapak pengganti bagi 3 jagoan kami. Cerita lika liku proses mutasi say apun baru sedikit saya bahas, suatu saat pun bila ada kesempatan keinginan untuk mencurahkan dalam bentuk karya tulisan sangat saya inginkan.

             Selama hampir berjalan bulan ke-5 di Yogayakarta dari status masih wonder women, hingga memutuskan menerima pinangan suami, alhamdullilah kebahagiaan kami semakin lengkap.

             Beliau suami saya sekarang dan selamanya jadi pendamping hidup, Bapak Legimin, merupakan seorang wiraswasta, dan saat ini kami bersatu dalam satu rumah tangga yang bahagia, damai, dengan 7 anak.

           Dari saya anak 3 jagoan semua dan dari suami 4 anak, 2 cowok, 2 cewek. Lengkaplah kebahagiaan saya setelah mutasi di Yogyakarta. Demikian cerita sedikit tentang biografi saya, suatu saat kalau ada tulisan lagi akan lebih detail menceritakan tentang keluarga kami sekarang ini yang sangat dinamika.

          Terima kasih sekali kepada suami anak-anak, yang telah memberi semangat untuk berkarya dalam bentuk apa pun di dunia pendidikan yang saya geluti ini.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)