PERJUANGANKU MENJADI GURU PNS

0

 PERJUANGANKU MENJADI GURU PNS

Indrati

 

           Menjadi guru fisika memang banyak kendala dan tantangannya yang harus kita hadapi setiap hari. Sudah bukan rahasia umum yang namanya pelajaran fisika banyak siswa kita yang tidak senang. Sudah terbayangkan oleh siswa kalau pelajaran fisika itu bikin pusing karena mesti diajar untuk menghitung yang menggunakan rumus-rumus yang banyak sekali. Tapi masih ada satu dua siswa yang senang dengan pelajaran tersebut. Dalam satu kelas ada lima siswa saja yang senang pelajaran fisika sudah lumayan. Pelajaran akan berjalan dengan lancar karena siswa yang bisa menghitung akan didekati sama anak yang belum bisa menghitung karena penasaran kenapa temenku bisa kok saya nggak bisa.

             Saya mulai mengajar fisika sejak tahun 1992 sebagai guru honor di SMPN 2 Sentolo Kulon Progo setelah lulus kuliah Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP Yogyakarta tahun 1992. Waktu pertama kali masuk kelas merasa gemetar juga karena saya harus bisa menjadi orang tua dalam satu kelas yang tentunya dengan karakter yang beragam. Walaupun diwaktu kuliah dahulu sudah praktik mengajar di SMA PIRI I Yogyakarta tetap rasanya seperti gemetar dada ini. Tetapi lama kelamaan karena terbiasa kita merasa senang mengajar anak-anak yang berbagai karakter tersebut.

             Selama empat tahun menjadi guru honor rasanya sudah cukup banyak pengalaman untuk bekal saya untuk merantau ke pulau Lombok NTB. Pada tahun 1996 saya mendaftar PNS di Lombok Tengah, yang pada waktu itu formasi yang dibutuhkan 8 orang sedang yang daftar 3 orang. Pada waktu antri pendaftaran ternyata ketemu tetangga yang juga sama-sama daftar yaitu Dik Lina Mutiasih. Kita sama-sama kaget kok bisa ketemu disini di Kantor Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah NTT. Saya tinggal di Om Sahadi adik dari ibu saya sedangkan Dik Lina tinggal di saudaranya yang di Lombok Timur. Dan akhirnya kita diterima semua, saya ditempatkan di SMPN 5 Kopang sedangkan Dik Lina diterima di SMAN 1 Pengadang. Kita menerima SK CPNS seminggu setelah hari raya Idul Fitri terhitung mulai tanggal 1 Februari 1997.

           Seiring berjalannya waktu SMPN 5 Kopang adalah sekolah baru yang masih menempati SDN Muncan sehingga masuknya siang hari dan baru mempunyai 2 kelas. Ditahun berikutnya gedung SMPN 5 Kopang sudah jadi dan sudah bisa dipakai untuk pembelajaran pada tahun 1998. Guru baru yang diterima di SMP tersebut sekitar 15 orang, yang dari jawa 8 orang dan yang lainnya berasal dari daerah sekitar Lombok. Banyak guru-guru yang masih bujang pada waktu itu.

          Banyak sekali suka dukanya tinggal di daerah yang tertinggal 10 tahunan dari Yogyakarta. Di tahun pertama masuk sekolah saya berangkat dari rumah setelah shalat luhur, kemudian nunggu angkutan di perempatan Jelojok Kopang. Dengan ongkos Rp. 1.000,00 sampai perempatan Semparu. Dari Semparu ke Muncan naik Cikar atau Cidomo dengan ongkos Rp.1.000,00. Yah itu saya lakukan setiap hari dengan rasa senang dan bahagia karena saya sudah jadi CPNS dan setahun berikutnya menjadi PNS. Kemuadian di bulan September dan Oktober mendapatkan kesempatan untuk Prajabatan dengan cara setengah militer pada waktu itu. Bersamaan dengan CPNS dari Dinas yang lain seperti Dinas PU, Dinas Kesehatan, dari PEMDA dan lainnya. Pada waktu itu PRAJABNAS namanya selama 2 bulan full, yang lagi hamil tidak diperbolehkan ikut karena kesehatan fisik sangat dibutuhkan.

         Bangun tidur salat malam kemudian salat Subuh dilanjutkan kegiatan fisik yaitu lari-lari atau joging dan senam pagi. Prajabnas yang dilakukan di Hotel Paradiso Mataram NTB banyak sekali kejadian-kejadian yang sangat berat kita alami. Karena kegiatannya memeras tenaga banyak ada 2 temen kita yang keguguran pas hamil muda. Yah pengorbanan yang sangat disayangkan. Harusnya kalau kita hamil tidak usah ikut Prajabnas tersebut, sangat berbahaya untuk diri kita dan bayi yang sedang kita kandung.

          Di tengah malam kita baru enak2nya tidur dibangunkan dengan cara digedor-gedor pintunya dengan sangat keras sekali, jadi kalau kita punya penyakit jantung bisa kambuh waktu itu saking kagetnya. Kita disuruh keluar dan berkumpul disuatu tempat dengan mengenakan pakaian dinas militer lengkap, kalau tidak lengkap kena hukuman fisik pada waktu itu. Sepatu yang berada diluar kamar sudah diacak-acak oleh pembina-pembina tersebut, sehinggga membutuhkan waktu cukup lama untuk mencari pasangannya.

            Sampai dititik kumpul anggota kita harus lengkap, kalau tidak lengkap satu pleton kena hukuman. Pada intinya Prajabnas pada waktu itu hanya merasakan ketakutan melakukan kesalahan, lah kalau salah sedikit saja dihukum apalagi kesalahan besar mati kita. Keadaan semacam itu kita alami 2 bulan penuh. Makan 1 permen untuk satu pleton, yang seharusnya merasakan jijik karena takut ya terpaksa ikut nglamuti permen itu. Kita juga disuruh jalan di sungai yang banyak kotoran manusia dan babi waktu itu, ya mau saja karena kita lakukan bersama-sama demi lulus PRAJABNAS.

          Setelah mengikuti Prajabnas akhirnya di bulan April tahun 1998 saya diangkat jadi PNS. Alhamdulillah terima kasih Ya Allah Engkau telah memberiku rezeki yang sangat melimpah, semoga bermanfaat bagiku dan keluargaku. Semakin semangat mengajar waktu itu, karena kita sama-sama berangkat dari nol belum punya apa-apa selain suami dan 2 anak laki-laki. Teman-teman satu kantor yang masih bujangan lebih banyak, sehingga merasakan semangat muda lagi.

         Dengan semangat dan sabar mendidik anak-anak yang masih lucu-lucu dan lugunya. Jika kalau pas musim panen tembakau yang orang tuanya petani tembakau tidak masuk sekolah karena membantu orang tuanya untuk memanennya. Dan jika orang tuanya petani semangka alhamdulillah kalau pas panen ke sekolah membawa semangka, maka guru-gurunya ikut menikmati panenannya tersebut. Jadi menjadi guru di sana masih dihormati betul jika kita bandingkan kita di Yogyakarta. Anak-anak senang sekali kalu diajar oleh guru-guru yang berasal dari Jawa, karena kata mereka sambil belajar bahasa jawa juga pintar-pintar dan menganggap betul kita orang yang dikagumi.

         Pada waktu itu belajar yang penting bahagia untuk menerima materi-materi pelajaran yang akan sampaikan oleh guru-gurunya. Saya gunakan cara dengan bertepuk pramuka untuk menghafalkan rumus-rumus. Misalnya rumus jarak, S = prok prok prok  v x prok prok prok s prok prok prok. Kenapa saya gunakan irama tepuk pramuka karena semua siswa pasti hafal dengan irama tepuk pramuka.  Dengan cara seperti siswa belajar sambil bermain dengan cara tepuk pramuka, supaya mudah diingat dimanapun berada.


Penulis

Nama  : Dra. Indrati

NIP     : 196701141997022001

Tempat Tugas : MAN 1 Kulon Progo

Pendidikan yang ditempuh : 

1. SDN Moyudan

2. SMP Muh. 2 Moyudan

3. MAN Yogyakarta I

4. Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP Yogyakarta

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)